Pesantren berbasis Al-Qurʼan dan Hadis telah lama menjadi bagian integral dari tradisi pendidikan Islam di Indonesia. Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang memegang teguh ajaran Al-Qurʼan dan Hadis sebagai pedoman utama dalam proses pembelajaran. Pesantren ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan agama kepada para santri, tetapi juga untuk memperkuat akhlak dan etika Islam dalam diri mereka.
Menurut KH. Hasyim Muzadi, seorang ulama ternama Indonesia, pesantren berbasis Al-Qurʼan dan Hadis memiliki peran penting dalam membangun karakter dan moralitas generasi muda. Beliau menyatakan, “Pesantren merupakan tempat yang ideal untuk memperkuat akhlak dan etika Islam karena pesantren mengajarkan nilai-nilai keislaman secara menyeluruh, bukan hanya sebatas pengetahuan agama.”
Dalam pesantren berbasis Al-Qurʼan dan Hadis, para santri diajarkan untuk memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Mereka diajarkan untuk menjadi hamba Allah yang taat dan berakhlak mulia sesuai dengan tuntunan Al-Qurʼan dan Hadis. Dengan demikian, pesantren menjadi tempat yang ideal untuk memperkuat akhlak dan etika Islam pada generasi muda.
Prof. Dr. Azyumardi Azra, seorang pakar pendidikan Islam, juga menyatakan pentingnya pesantren berbasis Al-Qurʼan dan Hadis dalam memperkuat akhlak dan etika Islam. Beliau menegaskan, “Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mampu membentuk karakter dan moralitas individu melalui pendekatan al-Qurʼan dan Hadis.”
Dengan demikian, pesantren berbasis Al-Qurʼan dan Hadis tidak hanya memberikan pengetahuan agama kepada para santri, tetapi juga membentuk akhlak dan etika Islam yang kuat dalam diri mereka. Pesantren menjadi wahana yang efektif untuk memperkuat akhlak dan etika Islam pada generasi muda, sehingga mereka dapat menjadi generasi yang bertaqwa dan berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Al-Qurʼan dan Hadis.