Pendidikan agama memainkan peran yang sangat penting dalam mengembangkan kepribadian Islami santri. Sejak dini, para santri diajarkan nilai-nilai keagamaan yang menjadi landasan bagi pembentukan karakter mereka. Menurut Dr. Asep Saefuddin, seorang pakar pendidikan agama, “Pendidikan agama tidak hanya tentang memahami ajaran-ajaran agama, tetapi juga tentang mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.”
Dalam proses mengembangkan kepribadian Islami santri, penting bagi para pendidik untuk memahami bahwa pendidikan agama bukan hanya sekedar pelajaran di kelas, tetapi juga harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut KH. Ma’ruf Amin, “Pendidikan agama harus memberikan pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam serta memberikan contoh-contoh nyata bagaimana ajaran tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.”
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam mengembangkan kepribadian Islami santri melalui pendidikan agama adalah dengan memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif. Menurut Ustadzah Siti Nurul Hidayah, “Dengan menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan, para santri akan lebih mudah untuk menerima dan mengimplementasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan mereka.”
Selain itu, peran guru dalam pendidikan agama juga sangat penting. Guru tidak hanya sebagai pendidik, tetapi juga sebagai contoh teladan bagi para santri. Menurut KH. Cholil Nafis, “Seorang guru agama harus mampu menjadi contoh bagi para santri dalam menjalankan ajaran agama secara konsisten dan benar.”
Dengan pendekatan yang tepat dan peran guru yang baik, diharapkan para santri dapat mengembangkan kepribadian Islami mereka melalui pendidikan agama. Sehingga, mereka dapat menjadi generasi yang berakhlak mulia dan mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.