Pesantren berbasis Al-Qurʼan dan Hadis merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki keunikan tersendiri. Pesantren ini tidak hanya mengajarkan pengetahuan agama, tetapi juga menyemai cinta dan kebajikan dalam hidup santri. Pesantren jenis ini memberikan pembelajaran yang lebih mendalam tentang ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qurʼan dan Hadis.
Menurut KH. Maimoen Zubair, seorang ulama ternama di Indonesia, pesantren berbasis Al-Qurʼan dan Hadis memiliki peran penting dalam membentuk karakter santri. Beliau mengatakan, “Al-Qurʼan dan Hadis adalah sumber utama ajaran Islam. Dengan mempelajari dan mengamalkan kedua sumber tersebut, santri akan terlatih dalam mencintai ajaran agama dan berbuat kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.”
Pendidikan di pesantren berbasis Al-Qurʼan dan Hadis tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan akhlak yang mulia. KH. Ma’ruf Amin, Wakil Presiden Republik Indonesia, menekankan pentingnya pendidikan karakter dalam pesantren. Beliau menyatakan, “Pesantren berbasis Al-Qurʼan dan Hadis memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai keislaman dan kepribadian yang baik pada santri.”
Dalam pesantren jenis ini, santri diajarkan untuk mencintai Al-Qurʼan dan Hadis sebagai pedoman hidup. Mereka juga diajarkan untuk berbuat kebajikan kepada sesama manusia dan lingkungan sekitar. KH. Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU, mengatakan, “Pesantren berbasis Al-Qurʼan dan Hadis merupakan lembaga pendidikan yang mampu mencetak generasi muslim yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi masyarakat.”
Pesantren berbasis Al-Qurʼan dan Hadis memainkan peran penting dalam membentuk karakter santri agar menjadi individu yang cinta dan berbajikan. Dengan mendalami ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qurʼan dan Hadis, santri diharapkan mampu menjadi teladan bagi masyarakat sekitar. Jadi, mari kita dukung pesantren berbasis Al-Qurʼan dan Hadis sebagai lembaga pendidikan yang menyemai cinta dan kebajikan dalam hidup santri.