Pesantren berwawasan global merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki visi luas untuk menyebarkan semangat kebhinekaan dan toleransi di tengah-tengah masyarakat. Konsep pesantren berwawasan global ini tidak hanya terbatas pada pembelajaran agama Islam, tetapi juga melibatkan pemahaman tentang budaya, bahasa, dan nilai-nilai universal lainnya.
Menurut KH. Ma’ruf Amin, Wakil Presiden RI dan juga seorang ulama, pesantren berwawasan global memiliki peran yang sangat penting dalam memperkuat kebhinekaan dan toleransi di Indonesia. Beliau menyatakan, “Pesantren berwawasan global tidak hanya melahirkan ulama yang mumpuni dalam bidang agama, tetapi juga individu yang memiliki pemahaman yang luas tentang berbagai budaya dan keyakinan.”
Pesantren berwawasan global juga dianggap sebagai lembaga pendidikan yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan menghargai perbedaan. Menurut Dr. Azyumardi Azra, seorang pakar pendidikan Islam, “Pesantren berwawasan global membuka peluang bagi para santri untuk belajar tentang pluralisme dan menghormati perbedaan, sehingga mampu menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat.”
Dalam konteks globalisasi yang semakin cepat, pesantren berwawasan global juga diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan untuk bersaing secara global. Prof. Dr. Didin Hafidhuddin, seorang akademisi, menyatakan, “Pesantren berwawasan global perlu memperkuat kurikulumnya dengan materi-materi yang relevan dengan perkembangan global, seperti bahasa asing, teknologi informasi, dan kewirausahaan.”
Melalui semangat kebhinekaan dan toleransi yang disemai oleh pesantren berwawasan global, diharapkan Indonesia dapat terus menjadi negara yang damai dan harmonis. Dengan pemahaman yang luas tentang berbagai budaya dan keyakinan, generasi muda di pesantren berwawasan global diharapkan dapat menjadi pelopor perdamaian dan persatuan di tengah-tengah masyarakat yang multikultural.